Jumat, 28 Oktober 2016

A New Destination

A New Destination
Part 3
Cuacanya hangat dan berbeda dari sebelumnya. Hidupku terasa lebih berwarna ditambah suasana hatiku membaik karena dia, Mike Colli. Tapi, akhir-akhir ini dia berbeda dari biasanya. Dia jarang menemui untuk sekedar berbincang, dia juga lebih sering dengan teman-teman satu kelasnya. “Mungkin hanya fase.” Pikirku. Tapi, harapan itu pudar setelah melihatnya bersenda gurau dengan seorang anak perempuan teman satu kelasnya. Dia terlihat sangat bahagia dan senang. Tak ada tanda kekhawatiran yang biasanya dia perlihatkan padaku saat aku merasa sedih karena ejekan teman-temanku. Sikapnya berbeda dengan gadis itu. Akhirnya, dia menemuiku yang melihat dengan tatapan bingung kedalam kelasnya

Minggu, 23 Oktober 2016

Rasa Itu

Rasa Itu

Part 2

Juni, 2015
Setahun lalu,aku kembali merasakan rasa yang telah lama hilang itu. Mike benar-benar memikat hatiku. He knows how to amaze a girl like me. 1 tahun sudah berlalu dan benih-benih cinta itu tumbuh hari demi hari. Kami tumbuh di SMA ini bersama dan aku makin dekat dengannya. Seandainya dia tau perasaanku, tak akan kulupakan detik-detik saat aku bersamanya,berada didekatnya,melihat senyumnya bahkan hanya melakukan hal-hal kecil yang baginya mungkin tidak berarti apapun. Namun bagiku, melihat wajah Chinese –nya yang lucu itu, adalah impian lama yang terwujud kembali dan ……. Mmm sulit melukiskannya dengan kata-kata. Intinya, itu sangat berarti bagiku.

                “Dia datang!” Seruku dalam hati. Ya, inilah aku. Setiap hari aku selalu menunggu kedatangannnya di depan tangga dekat kelasku bersama sahabat setiaku, Dera. Dera Pedleton. Sebenarnya Dera juga sedang menunggu kekasihnya. Jadi dia mau saja aku ajak menunggu Mike,dasar. Tapi yang terpenting, Mike sudah datang.
 “Morning Sam,Dera. What’s up?” Sapanya.“Nothing, she makes me stay here and waiting for you.” Balas Dera. Spontan, aku langsung menyikutnya. Dia meringis kesakitan.“No, she lied. She just waits for her boyfriend.” Sahutku membenarkan diri.Dia tersenyum simpul dan dengan ekspresi menggoda dia berkata“jadi kau tidak merindukanku? Kau tidak ingin menungguku?”Mukaku memerah seperti tomat segar yang baru matang. Mereka berdua berhasil membuatku salah tingkah dan hampir menangis.
“Ok. Aku naik dulu ya. Aku ada urusan.”
“Ok. Bye. Have a nice day.” Balasku.
“You too pig.”
“What? You just call me pig? Come back here you little man. I’ll kill you!”

Mike lalu berlari tunggang langgang ke kelasnya dengan tersenyum. Tak apa. Yang terpenting bagiku dia senang. Lagipula, aku juga sering menyusahkannya. Beberapa bulan lalu saja, dia digosipkan berpacaran denganku, dan akhirnya dia putus dengan pacarnya waktu itu. Tapi dia tidak marah padaku. Dia malah menenangkanku agar aku tidak sedih karena banyak orang mengejekku. Dia selalu ada untukku. Aku akan melakukan banyak hal agar dia bahagia. Karena dia, istimewa.

Jumat, 21 Oktober 2016

I’ll Stand by You

Prolog

 April, 2011
                Hari yang cerah. Hari dimana aku bertemu dengannya. Dia menoleh dari balik pintu kelasnya ke aula, tempatku berdiri waktu itu. Dia manis. Kacamata bacanya yang agak bergaris-garis biru itu membuat dia lebih terlihat lucu dan tampan. Sebenarnya aku tau dia tidak memerlukan itu saat tidak membaca, tapi kenapa dia tetap memakai benda itu? Mmm seandainya aku mengenalnya dari awal sebelum akhirnya dia pindah ke Sekolah lain.

Juni, 2014

                Aku bertemu lagi dengannya. Setelah aku lulus, aku masuk ke salah satu Sekolah Menengah Atas  di Melbourne ini dan melihat dia, anak laki-laki manis itu lagi. Kami seangkatan, tapi aku belum mengenalnya. Aku akan segera mengenalnya, tapi bagaimana?